Selasa, 24 November 2020

Cara Bekerja yang Baik dan Benar

Memperbaiki akhlak merupakan salah satu misi diutusnya Muhammad sebagai Rasulullah Saw. karena akhlak mampu mengendalikan diri seseorang ke arah positif maupun sebaliknya. Diantara akhlak yang baik yang diajarkan oleh Islam adalah Bekerja Keras.

Penjelasannya akan saya bagi menjadi beberapa bagian.

1.    Dasar dan Niat Kerja Keras

2.      Peranan Kerja Keras dalam Kehidupan

3.      Adab Bekerja dalam Islam

1.      Dasar dan Niat Kerja Keras

Secara bahasa kerja keras terdiri dari dua kata, yaitu ‘kerja’ dan ‘keras’ kerja adalah melakukan suatu pekerjaan (perbuatan), keras berarti gigih, bersungguh-sungguh. Kerja keras adalah berusaha dan berjuang dengan bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu untuk menggapai suatu tujuan.

Allah Swt berfirman :

وَقُلِ ٱعۡمَلُواْ فَسَيَرَى ٱللَّهُ عَمَلَكُمۡ وَرَسُولُهُۥ وَٱلۡمُؤۡمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلۡغَيۡبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ

Artinya : "Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Q.S at-Taubah:105)

Memanfaatkan tenaga, pikiran,waktu dan tempat juga merupakan kerja keras sehingga tidak menimbulkan akibat yang buruk baik fisik maupun mental. Dalam islam pun harus diseimbangkan antara bekerja keras dengan doa, sehingga hasil yang dicapai akan berbuah manis dan menjadi berkah Insya Allah.



2.      Peranan Kerja Keras dalam Kehidupan

Pekerjaan yang kita kerjakan mempunyai peranan penting dalam kehidupan seseorang diantaranya :

a.       Meningkatkan taraf hidup;

b.      Memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari;

c.       Mengembangkan bakat dan keterampilan;

d.      Membentuk pribadi yang bertanggung jawab kepada diri dan siapapun;

e.       Menjalin hidup bermasyarakat;

f.        Menyehatkan jasmani dan rohani; dengan bergerakya otot-otot dan pikiran juga bertambah cerdas.

3.      Adab Bekerja dalam Islam

a.       Bekerja dengan ikhlas karena Allah Swt.

b.      Itqan dan bersungguh-sungguh dalam bekerja

c.       Jujur dan amanah

d.      Menjaga etika sebagai seorang muslim

e.       Tidak melanggar prinsip-prinsip syariah

f.        Menghindari syubhat

g.      Menjaga ukhuwah islamiyyah





Sumber:Buku Paket PAI dan Budi Pekerti Kelas XII,Graffindo Media Pratama

              https://tafsir.learn-quran.co/id

Rabu, 18 November 2020

Kisah Seorang Sahabat yang Berbicara dengan Tuhannya

Seseorang yang hidup sezaman dan bertemu serta mengimani apa-apa yang disampaikan oleh Rasulullah SAW.  kemudian wafat dalam keadaan iman dan islam merupakan pengertian yang masyhur tentang Shahabat. Rasulullah SAW. telah meninggalkan 2 perkara yang agung, dengannya kita tidak akan sesat  Insya Allah di kemudian hari yaitu Al-Qur'an dan Sunnah-sunnah Rasulullah SAW.

Para Sahabat yang mulia banyak memiliki Karomah serta anugerah dari Allah SWT. berkat keteguhan hatinya dalam menjalankan Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW. Salah satunya adalah Abdullah ibnu Amr ibnu Haram Al-Ansari

Source : Alamy.com



Hadist Shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad:3/361, Imam Tirmidzi No.3010, Ibnu Majah No.190, Ibnu Hibban 9/83, dan Ibnu Ashim 1/267. Bahwa Jabir bin Abdullah R.A, ia berkata : " Aku bertemu dengan Rasulullah Saw beliau bertanya kepadaku" : "Wahai Jabir apakah gerangan yang membuatmu tampak bermuram durja "? akupun menjawab : " Wahai Rasulullah bagaimana tidak, ayahku telah gugur dalam pertempuran, sedangkan ia meninggalkan anak-anak yang mamsh kecil dan hutang". Lalu Rasulullah Saw. bersabda : " apakah engkau engkau ingin aku beritakan tentang apa yang ditemui ayahmu dihadapan Allah Swt. ?" Aku menjawab : " Tentu Ya Rasulullah. " Maka Rasulullah Saw. bersabda : " Tidak pernah sekalipun Allah berbicara dengan seorang manusia, kecuali dari balik tabir atau hijab, dan beruntung sekali bagi ayahmu, Allah berbicara langsung kepadanya tanpa pembatas, ayahmu lalu berkata" :" Ini yang aku harapkan," dan ia berkata : "Ya Allah hidupkan aku kembali sehingga aku bisa terbunuh di jalanMu sekali lagi." Lalu Allah Swt. berfirman: 

وَلَا تَحۡسَبَنَّ ٱلَّذِينَ قُتِلُواْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أَمۡوَٰتًا ۚ بَلۡ أَحۡيَآءٌ عِندَ رَبِّهِمۡ يُرۡزَقُونَ

"Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya mendapat rezeki,"

( Q.S Ali Imran : 169 )


Artikel Populer

Kerajaan Islam Awal di Tanah Melayu

  Warga Daerah Lingga, Aceh Tengah Dakwah islam yang telah menyebar di Tanah Melayu sejak abad ke-7 masehi ( Abad awal ...